Minggu, 05 Juni 2016

Contoh Satuan Acara Penyuluhan SAP Komunitas




SATUAN ACARA PENYULUHAN KEHAMILAN DENGAN
RESIKO TINGGI DI DESA TUMBUK TEBING
TAHUN 2016


Disusun oleh Kelompok 2 :
1.    Dewi Sartika
2.    Dita A Pitriyani
3.    Dora Meliyane
4.    Een Junita Lasmana
5.    Elvera Anggraini
6.    Endang Sinta Waati
7.    Ernye Panca Siska
8.    Evellia Lofita Dini
                 
Dosen Pembimbing :1. Ermayanti, SST, M.kes
2.    Rickah Liva, SST, M.kes


YAYASAN SEKUNDANG BENGKULU SELATAN
AKADEMI KEBIDANAN MANNA
TAHUN AJARAN 2014/2015





SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah                                   :Banyaknya masyarakat yang masih kurang memaham
                                                Tentang risiko tinggi dalam kehamilan.
PokokBahasan                        : Kehamilan
Sub PokokBahasan                 : Kehamilan risiko tinggi
Sasaran                                   : Ibuhamil di DesaTumbuk Tebing
Tempat                                    : Rumah Ibu hamil
Tanggal                                    : Kamis, 31 Maret 2016
Waktu                                     : Pukul 09.00-11.30 WIB
WaktuPenyampaian                 : 30 menit
Penyuluh                    : 1. Dewi Sartika
2.    Dita A Pitriyani
3.    Dora Meliyane
4.    Een Junita Lasmana
5.    Elvera Anggraini
6.    Endang Sinta Waati
7.    Ernye Panca Siska
8.    Evellia Lofita Dini

1.    Tujuan                       
A.  Tujuan Umum
Setelah dilakukannya penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat paham faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan menjadi berisiko.
B.  TujuanKhusus
1.    Dapat memahami hal-hal yang menjadikan berisiko dalam kehamilan.
2.    Dapat menghindari faktor-faktor yang mengakibatkan kehamilan berisiko.
3.    Mengerti penyebab dan akibat hal-hal yang berisiko dalam kehamilan.


2.    Materi
1.    Pengertian Kehamilan Risiko Tinggi.
2.    Faktor-faktor yang menyebabkan kehamilan berisiko tinggi.
3.    Risiko-risiko yang dihadapi bila terjadi gangguan kehamilan dan persalinan.

3.    Media dan Alat
Camera, Alat Tulis, Materi

4.    Metode
Konseling dan Diskusi

5.    SusunanAcara
No
Kegiatan
Waktu
KegiatanPenyuluh
Metoda
1
Pembukaan
5 menit
1)    Salam Perkenalan dan
3)    Penjelasan Kegiatan
-
2
Pemeriksaan& pendataan
20 menit
Melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan mengisi biodata di buku KIA dan data lainnya.
Pemeriksaan
Fisik
2
Pembahasan
35menit
1)     Memberikan konseling tentang  tanda bahaya kehamilan, persiapan persalinan, dan rujukun bila terjadi penyulit.
Konseling
3
Diskusi& Tanya Jawab
20 menit
Memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan Menjawab pertanyaan dari Ibu Hamil.

4
Penutup
10 menit
1.     Menyimpulkan hasil penyuluhan
2.     Memberikan motivasi untuk menurunkan kehamilan risiko tinggi
3.     Penyampaian pesan/ksan
4.     Penutup


6.    SumberMateri
suty2009/2010. Kehamilan Risiko Tinggi.http://medicastore.com/.04-09-2012.
Imam Musbikin.2005.Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan.Yogyakarta. Mitra Pustaka
Curtis,Glade B.1999.Kehamilan di atasusia 30.Jakarta.Arcan
Manuaba.IBG. 1998. IlmuKebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Bidan. Jakarta. EGC
_____, 2007.Konsep Obsteteri dan Ginekologi Sosial Indonesia.Jakarta.EGC
Anonim.1999/2000.Pengenalan Tanda Bahaya pada Kehamilan, Persalinandan Nifas. Jakarta. Departemen KesehatanRI.

7.    Evaluasi
1.    Prosedur            :  Setelah Penyuluhan
2.    Bentuk               :  Pertanyaan
3.    Jenis                   :  Lisan
Hasil Evaluasi                 :  
1.      Menjelaskan pengertian kehamilanrisikotinggi.
2.      Menyebutkan 3hal-hal yang mengakibatkan kehamilan risiko tinggi.
3.      Menyebutkan 2 factor yang mempengaruhi kehamilan risiko tinggi.
4.      Menyebutkan minimal 3 akibat dari kehamilan risiko tinggi.
5.      Menyebutkan minimal 3cara mengatasi kehamilan risiko tinggi.






LampiranMateri
Kehamilan Risiko Tinggi

A.      Definisi
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. (Manuaba, 2010:241). Menurut Rustam (1998) kehamilan risiko tinggi adalah beberapa situasi dan kondisi serta keadaan umum seorang selama masa kehamilan, persalinan, nifas akan memberikan ancaman pada kesehatan jiwa ibu maupun janin yang dikandungnya.
Faktor Risiko Yang dimaksud factor risiko tinggi adalah keadaan pada ibu, baik berupa factor biologis maupun non-biologis, yang biasanya sudah dimiliki ibu sejak sebelum hamil dan dalam kehamilan mungkin memudahkan timbulnya gangguan lain (Depkes RI, 1999).

B.       Faktor Risiko Sebelum Kehamilan
.                       a.Usia Wanita
Usia yang  aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu umur 20-35 tahun, karena pada usia tersebut rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan dirinya. Sedangkan umur <20 tahun dan >35 tahun merupakan umur yang risiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya belum siap untuk menerima kehamilan dan cenderung kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu yang berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap untuk menerima dan diharapkan untuk memerhatikan kehamilannya. Ibu yang berumur lebihdari 35 tahun rahim dan bagian tubuh lain yafungsinya sudah menurun dan kesehatan tubuh ibu tidak sebaik saat berumur 20-35 tahun.(Herawati ; 2008)

             b.Berat dan Tinggi Wanita
Seorang wanita pada saat tidak hamil beratnya kurang dari 50kg, lebih mungkin melahirkan bayi yang lebih kecil dari berat bayi normal yaitu di bawah 2,75kg dan sebaliknya bila wanita gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Kegemukan juga menyebabkan risiko gula darah dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5meter, lebih mungkin memiliki panggul yang sempit sehingga menyulitkan bayi untuk keluar dari rahim. Selain itu, wanita yang memiliki tinggi lebih memiliki risiko untuk persalinan dibawah 37minggu.

             c. Peristiwa pada kehamilan yang lalu
Seorang wanita yang 3kali berturut-turut mengalami keguguran pada 3 bulan pertama, memiliki risiko sebesar 35% untuk mengalami keguguran lagi. Keguguran juga lebih mungkin terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah meninggal pada usia kehamilan 4-8 minggu atau melahirkan bayi yang usia kehamilannya dibawah 37minggu.
 
             d.Riwayat Keluarga
            Riwayat adanya keterbelakangan mental atau penyakit keturunan lainnya di keluarga ibu atau ayah menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya kelainan tersebut pada bayi yang dikandung. Kecenderungan memiliki anak kembar juga sifatnya diturunkan.

C.      Faktor Risiko Selama Kehamilan
  
            a.  Alkohol dan Rokok
Mengkonsumsi alcohol selama hamil bisamenyebabkan cacat bawaan. Akibat dari mengkonsumsi alcohol saat hamil ini adalah:
1.      Keterbelakangan pertumbuhan sebelum atau sesudah lahir.
2.      Kelainan wajah
3.      Ukuran kepala lebih kecil dari keadaan normal, yang kemungkinan
Disebabkan oleh pertumbuhan otak yang dibawah normal
4.      Kelainan perkembangan perilaku.
Risiko terjadinya keguguran pada wanita hamil yang mengkonsumsi alcohol adalah 2 kali lipat, terutama jika wanita tersebut adalah peminum berat. Berat badan bayi yang dilahirkan berada di bawah normal, yaitu rata-rata 2 kg. Merokok berbahaya bagi ibu dan bayi yang dikandungnya, tetapi hanya sekitar 20% wanita yang berhenti merokok selama hamil.Efek yang paling sering terjadi akibat merokok selama hamil adalah berat badan bayi yang rendah. Selainitu, wanita hamil yang merokok juga lebih rentan mengalami:
1.    Ketubah pecah sebelum waktunya
2.    Persalinan sebelum waktunya.
3.    Infeksi rahim.
Cacat bawaan pada jantung, otak dan wajah lebih sering ditemikan pada bayi yang ibunya merokok.

           b.  Keadaan Kesehatan
Tekanan darah tinggi pada wanita hamil bias disebabkan oleh kehamilan atau keadaan lain. Tekanan darah tinggi di akhir kehamilan bias merupakan ancaman serius terhadap ibu dan bayi nya dan harus segera diobati.

D.      Cara mengatasi kehamilan risiko tinggi.
Cara yang dapat mengatasi kehamilan risiko tinggi ini, yakni :
1.    Ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas.
2.    Olah raga yang cukup dan benar untuk ibu hamil.
3.    Menjaga asupan nutrisi yang baik untuk janin dan ibu.
4.    Pada saat melahirkan paling tidak didampingi oleh bidan dan pasangan/keluarga.
5.    Istirahat cukup minimal 8 jam / hari.
6.    Mengikuti KB setelah melahirkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes